Dalamhal ini, untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan 1 saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia. Adapun, akhir perdagangan dengan nilai nominal lama pada 6 April 2023, sedangkan awal perdagangan dengan nilai nominal baru pada 10 April 2023.
Dengandemikian, masing-masing saham Seri A dan Seri B akan mengalami perubahan harga nominal, yaitu untuk saham Seri A dari semula Rp 100 akan menjadi Rp 1.000 dan Seri B dari semula Rp 18 akan menjadi Rp 180. Sesuai hasil valuasi penggabungan nilai saham tersebut, maka saham seri C yang akan diterbitkan oleh Perseoan bernilai nominal Rp 50.
Kemudian bersamaan dengan IPO, GoTo juga akan mencatatkan saham atas nama pemegang saham sebelum IPO sebanyak 1,09 triliun saham Seri A dan 50,57 miliar saham Seri B. Baca juga: Menakar Prospek Cuan Saham IPO GoTo, Simak Rekomendasi Analis. Berdasarkan Pasal 6 POJK Nomor 22 Tahun 2021, setiap pemegang saham Seri A sebelum IPO tidak
Menyetujuidan merubah klasifikasi saham yang telah dikeluarkan Perseroan yaitu sebanyak 89.040.000 (delapan puluh sembilan juta empat puluh ribu) saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 500,00 (lima ratus Rupiah) per saham, menjadi saham seri A, serta menyetujui pembentukan saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 25,00 (dua puluh lima Rupiah)
DalamAnggaran Dasarnya, saham ini menetapkan dua jenis saham, yaitu saham seri A dan B. Dalam pembagian ini terdaoat perbedaan yang dimiliki para pemegang saham, dimana saham seri A hanya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sedangkan saham seri B dapat dimiliki oleh masyarakat.
PokokObligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp.000,- (satu triliun enam ratus satu miliar Rupiah). Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,75% (lima koma tujuh lima persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang
.
klasifikasi saham seri a dan seri b