Teknispelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa outdoor : · Marking jalur pipa · Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai spek · Sambung pipa diatas galian · Lapisi pipa dengan zincromate · Lakukan test tekan pipa tekan sesuai spek · Beri lapisan pasir pada dasar galian · Turunkan pipa kedalam galian · Lapisi kembali pipa dengan pasir Metodepelaksanaan mep 5 Share. Report Miftah Fatakhudin • Jun. 26, 2019 dengan pekerjaan sipil/arsitektur - Pemasangan sparing untuk jalur kabel feedeer sesuai shop drawing approval - Pemasangan Kabel Feeder dari Trafo-1&2 NYY 4 (5 x 1C x 185mm2) ke PDTR-1&2 - Pemasangan Kabel Feedeer dari Genset ke PKG - Pemasangan Kabel Feedeer dari 1 Ukuran kawat Ukuran kawat yang tepat sangat penting untuk setiap pemasangan kabel listrik. Ukuran kawat menunjukkan diameter konduktor logam dari kawat dan didasarkan pada sistem American Wire Gauge (AWG). Ukuran kawat terkait dengan kapasitas arus yang dimiliki kawat, atau seberapa besar arus listrik yang dapat ditangani dengan aman. 2. METODEPELAKSANAAN MEP GEDUNG PONRE . PT. Nindya Karya (Persero), Wilayah VI, Jl. Letjen Haryono MT Kav. 22, Jakarta 13630; Telp. (021) 8094645, Fax (021) 8007920; - Pemasangan Kabel Feeder dari Trafo-1&2 NYY 4 (5 x 1C x 185mm2) ke PDTR-1&2 - Pemasangan Kabel Feedeer dari Genset ke PKG MetodaPelaksanaan - Marking jalur tray sesuai shop drawing, tandai lokasi pengeboran untuk gantungan. - Bor lokasi gantungan. - Pasang gantungan tray sesuai dengan ketinggian yang diminta. - Tray dengan lebar 100 cm ke atas harus dipasang support pada tiap balok struktur atasnya. - Pasang kabel tray. Gelarkabel NYY sesuai dengan ukuran pada shop drawing sesuai groupnya 5. Timbun dengan pasir 6. Urug kembali galian dengan tanah Metode Pemasangan Armateur Urutan Pelaksanaan : 1. Siapkan Lampu V-Shape TL 2x36 Watt, dan Lampu SLE 18 Watt 2. Marking plafond dengan kapur/ spidol 3. Lubangi plafond sesuai marking, untuk GRC koordinasikan dengan . Penyambungan Kabel NYY 4x95mm – Proses penyambungan kabel merupakan hal yang amat krusial dan beresiko tinggi. Kesalahan penyambungan dapat menyebabkan korsleting listrik yang membahayakan manusia. Umumnya penyambungan kabel dilakukan dengan mudah dan sederhana, cukup melilitkan inti konduktor satu dengan yang lain. Namun bagaimana jika yang akan disambung adalah kabel yang memiliki luas penampang besar, misalnya kabel NYY 4x95mm ? tentunya metode yang digunakan berbeda dengan penyambungan kabel biasa. Kali ini ILMUTEKNIK akan membahas mengenai Metode Kerja Penyambungan Kabel NYY 4x95mm sesuai dengan standar PUIL 2011, sehingga secara fungsi maupun sistem tidak akan bermasalah. Baca juga 7 Pengetahuan Dasar Tentang Kabel Listrik dan Instalasinya Alat dan Bahan Selongsong skun kabel ukuran 95mm sebanyak 4 buah R,S,T,NIsolasi RubberIsolasi BakarTang PressHotgunAlkoholCutter Langkah Kerja Penyambungan Kabel NYY 4x95mm Masukkan telebih dahulu isolasi bakar kedalam kabelKupas kabel menggunakan cutter kurang lebih 3 cm, atau sesuai dengan panjang skun yang core atau inti sambungan kabel R,S,T,N posisinya tidak boleh sejajar, beri jarak sekitar 30 cm – 40 selongong skun kabel 95mm kedalam inti kabel, usahakan tidak ada jarak antara lapisan pelindung kabel dengan posisi sesuai, lakukan press menggunakan tang pembersihan menggunakan alkohol pada area yang akan dibalut dengan isolasi sambungan menggunakan isolasi isolasi bakar pada area yang telah disambung kemudian bakar menggunakan 4 core kabel telah diisolasi bakar lalu balut kembali ke 4 core kabel tersebut menjadi satu dengan isolasi rubber, hingga diameter sambungan sama dengan diameter asli kabel NYY lebih rapi bungkus kembali sambungan dengan isolasi terakhir yaitu melakukan test megger sesuai standar yang telah ditetapkan. Baca juga Memahami Cara Kerja Kabel Serat Optik Atau Fiber Optik Bantu dan support ilmuteknik untuk terus membagikan ilmu-ilmu bermanfaat dengan cara MENGKLIK 1 IKLAN yang menurut kamu menarik. Semoga artikel tentang Metode Kerja Penyambungan Kabel NYY 4x95mm ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya. Urutan pelaksanaan instalasi indoor 1. Instalasi titik penerangan Kabel NYM 2x2,5 mm2+Conduit 2. Instalasi Stop Kontak Biasa Kabel NYM 3x2,5 mm2+Conduit 3. Instalasi Kipas Angin Kabel NYM 3 x 2,5 + Conduit 4. Instalasi Proyektor kabel NYM 3 x 2,5 + Conduit 5. Instalasi Power AC Kabel NYM 3 x 4 + Conduit 6. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya 7. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut 8. Tandai kabel kabel sesuai group dengan lakban dan spidol 9. Sambungan kabel hanya boleh pada tee doos dan dengan las dop kabel yang telah terpasang Urutan pelaksanaan instalasi outdoor 1. Marking jalur instalasi 2. Tandai lokasi tiang lampu 3. Gali jalur yang telah di marking 4. Gelar kabel NYY sesuai dengan ukuran pada shop drawing sesuai groupnya 5. Timbun dengan pasir 6. Urug kembali galian dengan tanah Metode Pemasangan Armateur Urutan Pelaksanaan 1. Siapkan Lampu V-Shape TL 2 x 36 Watt dan Lampe SLE 18 Watt 2. Marking plafond dengan kapur/ spidol 3. Lubangi plafond sesuai marking, untuk gypsum koordinasikan dengan rangka plafond 4. Pasang kawat gantungan 5. Pasang lampu dengan melepas kap lampu 6. Kencangkan kawat gantungan 7. Sambung ke instalasi 8. Pemasangan lampu setelah kondisi proyek aman dari pencurian Urutan Pelaksanaan pemasangan saklar dan stop kontak 1. Marking jalur conduit pada dinding 2. Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter 3. Pasang conduit dan inbow dos 4. Tunggu sampai dinding plester akhir 5. Sambungkan saklar dan stop kontak dengan instalasinya 6. Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata. A reliable electric power system is needed in distributing electrical energy to customers, in the process of distributing electrical energy, interference in its distribution cannot be avoided, in general, electrical disturbances occur in underground channels, disturbance areas that are prone to and often occur usually at cable connections Jointing. On cables that are insulated, the emergence of heat is something that must be considered. The current capacity of a cable is influenced by the characteristics of the cable components. Overheating will damage the insulation material and reduce the service life of the cable. The connection process must use the right and correct equipment and materials, to avoid insulation failure in the connection due to excessive heating on the connection which will result in a short circuit which will result in a shutdown of the electrical system. Increasing the skills of workers in the electricity sector is needed to reduce the risk of failure in the electrical system. Key words cable jointing, insulation failure, skills Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JATTEC, Vol 2, No 1, Januari 2021 8-14 8 Pelatihan Penyambungan Kabel Tegangan Menengah 20 KV Syafriyudin Jurusan Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak no. 28 kompleks balapan Yogyakarta Email dien ABSTRAK Sistem tenaga listrik yang handal sangat diperlukan dalam menyalurkan energi listrik ke pelanggan, dalam proses penyaluran energy listrik adanya gangguan dalam penyaluran nya tidak dapat dihindari, pada umumnya gangguan listrik terjadi pada saluran bawah tanah, daerah gangguan yan rawan dan sering terjadi biasanya pada sambungan kabel Jointing. Pada kabel yang berisolasi timbul nya panas merupakan hal yang harus diperhatikan. Kapasitas arus suatu kabel dipengaruhi oleh karakteristik komponen kabel. Proses pemanasan yang berlebihan akan merusak material isolasi dan mengurangi masa pakai kabel. Proses penyambungan harus menggunakan peralatan dan bahan yang tepat dan benar, untuk menghindari terjadinya kegagalan isolasi dalam sambungan yang diakibatkan terjadinya pemanasan yang berlebihan pada sambungan yang akan mengakibatkan terjadinya short circuit yang akan berakibat shut down pada sistem kelistrikan. Peningkatan keterampilan pekerja di bidang kelistrikan sangat diperlukan untuk mengurangi resiko terjadinya kegagalan pada system kelistrikan. Kata kunci jointing kabel, kegagalan isolasi, keterampilan. ABSTRACT A reliable electric power system is needed in distributing electrical energy to customers, in the process of distributing electrical energy, interference in its distribution cannot be avoided, in general, electrical disturbances occur in underground channels, disturbance areas that are prone to and often occur usually at cable connections Jointing. On cables that are insulated, the emergence of heat is something that must be considered. The current capacity of a cable is influenced by the characteristics of the cable components. Overheating will damage the insulation material and reduce the service life of the cable. The connection process must use the right and correct equipment and materials, to avoid insulation failure in the connection due to excessive heating on the connection which will result in a short circuit which will result in a shutdown of the electrical system. Increasing the skills of workers in the electricity sector is needed to reduce the risk of failure in the electrical system. Key words cable jointing, insulation failure, skills 1. Pendahuluan Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan antar tenaga kerja yang akan memasuki pasar kerja harus didasarkan pada kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja. Sebagai bukti formal kemampuan atau kompetensi seseorang tenaga kerja yang sudah diakui saat ini adalah adanya pengakuan secara formal berupa sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kemampuannya. Dan untuk meningkatkan kemampuan tenaga ahli dan tenaga trampil di Indonesia diperlukan suatu strategi yang dapat mendukung pelaksanaan sertifikasi kompetensi serta standardisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. Dengan adanya pasar bebas maka dirasa perlu untuk mengantisipasi serta memperkuat daya saing tenaga kerja lokal yang akan memasuki pasar kerja di bidang tenaga listrik, untuk itulah disusun suatu program sertifikasi kompetensi untuk profesi di bidang tenaga listrik. Langkah awal untuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi adalah penyediaan standar kompetensi yang relevan. Karena itu, standar kompetensi untuk profesi Pelatihan Penyambungan Kabel Tegangan Menengah… Syafriyudin 9 Penyambungan Jointer dan Pemeriksa Sambungan kabel tenagan menengah dan tegangan tinggi tenaga listrik perlu disusun. Keberadaan tenaga ahli kelistrikan yang bersertifikasi masih sangat dibutuhkan di Indonesia. Dengan kian berkembangnya perekonomian dan sektor industri, keberadaan tenaga ahli kelistrikan bersertifikasi sangat penting untuk menciptakan kualitas produksi yang bagus. Sampai saat ini di Indonesia baru ada 23 ribu tenaga ahli kelistrikan pemegang Sertifikat Tenaga Terampil SKt dan 12 ribu pemegan Sertifikat Keahlian SK. Sementara, kontraktor kelistrikan jumlahnya mencapai lebih dari 10 ribu perusahaan. Jika satu kontraktor membutuhkan 5 orang tenaga ahli bersertifikat, setidaknya dibutuhkan 50 ribu tenaga ahli kelistrikan."Padahal, satu kontraktor biasanya butuh lebih dari lima orang tenaga terampil. Sekarang banyak yang berkompeten tapi secara realita dia tidak memiliki lisensi. Kalau dibandingkan dengan lingkup pekerjaan yang ada di Indonesia, sumber daya manusia kita masih kurang banyak," Sistem penyaluran enegi listrik yang panjang sangat beresiko untuk terjadinya sambungan jointing yang berfungsi untuk menyambungkan kembali kabel yang terputus tujuan dari jointing adalah untuk mengembalikan fungsi dan sifat kabel seperti semula dengan material aksesoris yang sesuai, pemahaman tentang teknik penyambungan serta bahan dan mataerial yang digunakan dirasa perlu untuk menyesuaikan jenis/tipe sambungan. Teknik penyambungan jointing memiliki berbagai macam bentuk atau tipe, jenis dan ukuran mengikuti ukuran yang disesuaikan dengan kabel dan atau keperluan yang akan dipakai seperti untuk Tegangan Rendah, Tengangan Menengah, serta untuk Tegangan Tinggi. Informasi awal tentang jenis kabel dan tegangan yang digunakan sangat menentukan jenis sambungan yang akan di gunakan menggunakan teknik heat shrink atau cold shrink serta jenis alat dan bahan yang akan digunakan aksesoris hal ini untuk menghindari kesalahan penyambungan dan pemasangan yang dapat berakibat fatal pada sistim kelistrikan. Terjadinya kegagalan dalam penyambungan kabel tegangan menengah maupun tegangan tinggi akibat dari a. 22 % akibat dari kesalahan ketika menentukan jenis material/sambungan. b. 50 % akibat dari ketidak tahuan instalatir jointer dan atau tidak bersertifikat. c. 28 % akibat dari kualitas material yang dipakai. Kesalahan-kesalahn kecil yang sering terjadi pada saat proses penyambungan seperti pengepresan join slave yang tidak sempurna tidak sesuai dengan standart PLN, masih adanya pita isolasi yang tidak terlilit/tersambung dengan sempurna yang mengakibatkan ketebalan pada sambungan menjadi tidak merata, dan lain sebagainya. 2. Tinjauan Pustaka. Kabel diproduksi dengan panjang standar dan dikirim ke pelanggan menggunakan drum. Panjang kabel dalam drum tipikal dengan 500 m untuk kabel berinsulasi XLPE Crosslink Polyethylene berukuran 3x240 mm2 dapat memiliki berat hingga 7500 kg. Hal ini menimbulkan hambatan dalam hal kapasitas penanganan di pabrik kabel. Selain itu, drum yang besar dan berat akan menimbulkan masalah selama transportasi dan pemasangan kabel di lokasi. Oleh karena itu, dalam pemasangan kabel dilapangan pasti terjadi adanya sambungan kabel. Dalam beberapa kasus kegagalan kabel pada instalasi sering terjadi, dan akan lebih bijaksana untuk mengganti bagian yang rusak dan mengganti bagian ini dengan yang baru dengan menyambung dengan bagian kabel yang sehat. Sambungan kabel menjadi suatu kebutuhan. Secara umum, pengguna merasa bahwa sambungan kabel merupakan titik lemah dalam rantai distribusi. Sebaliknya, produsen kit sambungan menjamin bahwa sambungan yang dibuat dengan benar sama bagusnya dengan kabel aslinya. Selain itu, sambungan diperlukan bila dua kabel dengan konstruksi yang berbeda harus disambung. IDC Technologies, 2006 Resistivitas bahan serta kesetimbangan temperature sangat berpengaruh pada bahan sambungan joint sleve, dimana semakin rendah resistivitas nya maka kesetimbangan temperatur juga akan rendah, untuk nilai torsi yang menjadi ukuran kekencangan baut pada sambungan sangat JATTEC, Vol 2, No 1, Januari 2021 8-14 10 berpengaruh terhadap besarnya rugi-rugi serta panas yang di timbulkan pada sambungan, kesetimbangan temperature sangat dipengaruhi oleh bahan sambungan, arus serta nilai torsi pada sambungan. Daru Tri Nugroho,2011 Beberapa Faktor penyebab gangguan/kegagalan pada sambungan 20 kv karena terjadi nya kerusakan pada sambungan yang diakibatkan kabel mengalami tekanan mekanis dan termal yang tinggi, disamping adanya faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembaban tanah, serta teknik penyambungan kabel serta kualitas bahan sambungan yang kurang baik. Nurmiati Pasra,2018 Pengerjaan Instalasi sambungan kabel harus dilaksanakan oleh petugas bersertifikat, ada beberapa hal yag harus menjadi perhatian pada saat menyambung kabel, adalah faktor kehati-hatian dan ketelitian untuk mengurangi resiko rusak pada saat di operasikan, posisi penyambungan diberi cadangan masing-masing 2 meter kiri-kanan PLN buku 5,2010 Kegagalan pada jointing dan terminasi kabel adalah disebabkan karena kesalahan dalam persiapan kabel yang meliputi jointer pelaksana tidak terlatih, pemakaian alat yang tidak sesuai, serta desain produk yang sulit 3M, 2013. 3. Metodologi Penelitian Sambungan pada Kabel Tegangan menengah khususnya Kegagalan pada Saluran Kabel Tegangan Menengah SKTM biasanya terjadi pada jaringan bawah tanah, kegagalan pada sambungan, gangguan dapat terjadi karena kerusakan mekanis akibat pekerjaan-pekerjaan penggalian di dekat lintasan kabel. Gangguan kabel SKTM sering terjadi pada sambungan aksesoris kabel, sambungan kabel joint sleve mempunyai fungsi untuk menyambungkan kabel dalam berbagai jenis/tipe dengan teknik penyambungan yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Perlunya pemahaman tentang jenis kabel serta macam sambungan yang digunakan dan tegangan yang digunakan saat penyambungan seperti tegangan rendah, tegangan menengah dan tegangan tinggi, pengetahuan ini sangat diperlukan untuk menentukan jenis aksesori sambungan yang akan digunakan guna menghindari terjadinya kesalahan pemasangan dan kesalahan penggunaan material yang dapat mengakibatkan muncul nya gangguan pada jaringan listrik. Panjang kabel yang berasal dari pabrikan mempunyai panjang yang terbatas, adanya beberapa gangguan pada kabel dan perkembangan wilayah yang memaksa kabel harus dipotong dan disambung kembali. hal ini adalah menjadi penyebab kenapa kabel harus disambung, Sambungan kabel berfungsi untuk menyambung dua buah ujung kabel sejenis menggunakan teknik penyambungan yang sesuaikan, untuk pelatihan ini menggunakan metode sambungan heat shrink. Pada prinsipnya setiap pekerjaan penyabungan kabel adalah mengembalikan kabel ke bentuk semula dengan karakteristik ujung kabel dan fungsi yang sama, atau bahkan bisa lebih baik lagi. Beberapa hal yang dapat menjadi alasan sambungan kabel dan aksesoris sambungan kabel dapat mengalami 1. Sambungan Kabel mengalami tekanan mekanik dan thermal lebih tinggi. 2. Teknik Pelaksanaan penyambungan dilapangan sangat tidak sempurna. 3. Setelah melaksanakan penyambungan kabel tidak dilakukan pengetesan ketahanan seperti yang dilakukan pada kabel baru. 4. Kompetensi pekerja dan pengalaman dilapangan menentukan Kualitas dari hasil penyambungan. Kerangka Penyelesaian Masalah Sesuai dengan permasalahan di atas kerangka penyelesaian masalah yang dapat dilaksanakan diantaranya; 1 Bagaimana pekerja di bidang kelistrikan dapat mengetahui dan memahami dasar teknik penyambungan kabel dengan benar. 2 Bagaimana menigkatkan keterampilan kepada para pekerja di bidang kelistrikan khusus nya untuk jointing kabel. 3. Dapat meningkatkan kompetensi pekerja dibidng penyambungan kabel tegangan menengah 20 kv. Pelatihan Penyambungan Kabel Tegangan Menengah… Syafriyudin 11 Realisasi Penyelesaian Masalah Pelaksanaan pelatihan secara berkala bagi tenaga teknis/trampil yang bekerja di bidang ketenagalistrikan adalah sangat penting buntuk menambah wawasan keilmuan serta untuk mengevaluasi cara kerja yang sudah dilakukan, pelaksanaan pelatihan ini dilakukan kepada para pekerja dibidang pelaksana teknis lapangan dibidang ketenaglistrikan khususnya dalam bidang teknik penyambungan kabel tegangan tinggi/ menengah, bagaimna cara penyambungan kabel yang baik dan benar untuk menghindari terajdinya kesalahan penggunaan bahan dan material yang berakibat terjadinya gangguan pada system kelistrikan. Kegiatan dilakukan dengan metode bimbingan dan pelatihan yang pada akhir pelatihan akan diperoleh hasil berupa peningkatan pengetahuan dasar penggunaan bahan dan material dan teknik penyambungan yang baik dan benar, uraian penyelesaian masalah seperti pada gambar 1. Pengetahuan dasar material dan alat peserta pelatihan masih kurang 1. Ceramah tentang teori Dasar kabel tegangan menengah dan dasar teori teknik penyambunan kabel 2. Praktik teknik penyambungan kabel Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam hal teknik penyambungan kabel listrik tegangan menengah 20 kv Gambar 1. Bagan Kerangka Penyelesaian Masalah Khalayak Sasaran. Khalayak sasaran untuk pelatihan teknik penyambungan Jointing kabel tegangan menengah 20 kv. yaitu para pekerja di bidang ketenagalistrikan khusus nya untuk tenaga operasional kelistrikan lapangan di PT. ARUTMIN Indonesia, Kotabaru Kalimantan Selatan. Metode Penerapan Iptek Pelaksanaan kegiatan pelatihan penyambungan kabel jointing dilaksanakan selama 4 hari dimana sehari dilaksanakan dalam 8 jam pertemuan. Metode yang dilaksanakan dalam pelatihan ini adalah; 1 Ceramah, diskusi di kelas mengenai teori-teori dasar konduktor dan teknik penyambungan kabel yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. 2 Kegiatan praktek penyambungan kabel yang bertujuan untuk melatih keterampilan peserta pelatihan. JATTEC, Vol 2, No 1, Januari 2021 8-14 12 Gambar 2. Teknik dasar penyambungan kabel 3. Hasil dan Pembahasan. Sebelum memulai kegiatan pelatihan teknik penyambungan jointing kabel dilakukan kunjungan kelapangan untuk mengetahui kondisi pengkabelan dilapangan, setelah itu disusun suatu permasalahan yang disesuaikan dengan kondisi yang sebenar nya untuk didiskusikan bersama dalam ruang diskusi kelas, hasil survei lapangan didapatkan beberapa hal yang terjadi seperti kabel yang di gunakan dilapangan, penggunaan kabel dilapangan sudah tepat akan tetapi pemasnagan kabel tidak memperhitungkan kondisi lingkungan sekitar nya, dimana kondisi lingkungan di daerah pinggir laut yang kontaminasi udara mengandung kadar garam NaCl dan kadar besi Fe yang tinggi dan dapat mempengaruhi kondisi sambungan kabel atau umur kabel itu sendiri, sehingga menjadi pertimbangan dalam melakukan pekerjaan penyambungan kabel. Gambar 3. Kondisi daerah di pinggir laut Ketersediaan bahan untuk penyambungan jointing dan peralatan kerja untuk melakukan pekerjaan penyambungan jointing kabel di tempat pelatihan sudah sangat cukup, hanya saja ada bebarapa bahan yang masih kurang tepat untuk digunakan dalam teknik penyambungan, untuk ketersediaan peralatan kerja seperti alat pelindung diri APD sudah tersedia lengkap, dan untuk peralatan kerja dalam melakukan pekerjaan penyambungan juga tersedia lengkap hanya ada beberapa peralatan kerja yang belum tersedia/ belum sesuai dengan ketentuan untuk melakukan pekerjaan penyambungan kabel. Pelatihan Penyambungan Kabel Tegangan Menengah… Syafriyudin 13 Gambar 4. Peralatan kerja dan bahan standar yang digunakan dalam teknik penyambungan kabel Pengetahuan dasar tentang teknik penyambungan jointing serta pengenalan alat dan bahan yang digunakan dalam penyambungan kabel dilakukan secara teoritis dengan metode ceramah di dalam kelas,peserta diberikan modul pelatihan ynag memcakup teori dasar jointing maupun praktek teknik penyambungan dilakukan dalam 16 jam pelajaran, pengenalan peralatan kerja untuk penyambungan kabel, memberikan pelatihan tentang penggunaan peralatan kerja secara tepat, agar tidak terjadi kesalahan pada saat penggunaan bahan untuk penyambungan juga diberikan karena masing-masing tape insulation mempunyai spesifikasi sendiri-sendiri dan tidak bisa digunakan secara sembarangan karena akan mengakibatkan terjadinya penumpukan stress tegangan serta memungkinkan terjadinya arus bocor pada sambungan, yang berakibat tetjadinya kegagalan isolasi. Gambar 5. Metode ceramah dan diskusi di kelas Selanjutnya selama 16 jam berikut nya dilakukan praktek penyambungan jointing. Pada kabel tegangan menengah 20 kv. Teknik penyambungan menggunakan heat shrink artinya bahan jointing yang digunakan dalam penyambungan akan dilakukan teknik pemanasan untuk mendapatkan pressing outer sheet pada kabel secara sempurna. Kotak Sambung sistim Heat Shrink Ciut Panas terdiri dari Tabung-tabung dengan bahan Cross-Linked Polimeric sesuai dengan karakteristiknya. Proses Cross–Linked ini menghasilkan memori elastisits yang dapaat diaktifkan dengan memanaskan bahan tersebut. Memori ini mengakibatkan komponen sambungan kembali ke diameter semula Menciut . Dengan cara pemanasan ini otomatis ketebalan isolasi yang tepat telah tercapai. JATTEC, Vol 2, No 1, Januari 2021 8-14 14 a b Gambar 6a. Praktek penyambungan kabel Gambar 6b. Teknik penyambunggan heat shrink Dari hasil praktik pada hari terakhir peserta memang di tuntut untuk bisa mengaplikasikan dari bekal pelatihan teknik penyambungan jointing kabel secara baik sesuai dengan aturan dan langkah kerja yang sudah diberikan dalam SOP sebelumnya, dalam proses penyambungan selalu menggunakan peralatan dan bahan yang tepat dan benar, untuk menghindari terjadinya kegagalan isolasi dalam sambungan yang diakibatkan terjadinya pemanasan yang berlebihan pada ujung sambungan yang akan mengakibatkan terjadinya short circuit pada system tenaga listrik yang akan berakibat shut down pada sistem kelistrikan. 4. Kesimpulan Dari hasil pelatihan yang telah dilakukan selama beberapa hari yang meliputi pengetahuan secara teori dan praktek pada peserta pelatihan, maka secara umum dari hasil evaluasi pelatihan peserta dapat menerapkan pekerjaan jointing dengan baik, Indikator keberhasilan program pelatihan ini dapat di lihat sebagai berikut 1. Peserta mengenal dasar-dasar teori kabel dan teknik penyambungan kabel. 2. Peserta dapat memahami secara baik penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam proses penyambungan kabel. 3. Peserta sudah terampil dalam melakukan penyambungan jointing secara benar. 4. Peserta dapat menggunakan peralatan kerja dan bahan kerja secara benar. 5. Peserta pelatihan sudah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan sebagai tenaga jointing kabel HV 20 kv. 6. Peningkatan kompetensi bagi para pekerja bidang kelistrikan dapat dilihat dari cara mereka melaksanakan pekerjaan dan penggunaan alat dan bahan yang benar sesuai dengan SOP yang sudah di tentukan. 5. Daftar Pustaka 3M Indonesia,2013, Solution for Utility and electrical construction and maintenance, seminar 3M- EMD- AKLI Yogyakarta, 4-5 juni 2013 Daru Tri Nugroho, 2011, Analisis Temperatur Sambungan Kabel Xlpe Tegangan Menengah 20 kv Untuk Berbagai Torsi,2011, jurnal Techno, ISSN 1410 – 8607, Volume 12 No. 2, hal. 78– 82 IDC Technologies Pty Ltd, 2006, Practical HV cable jointing and terminations for Engineers and Technicians, Australia Nurmiati Pasra, Andi Makkulau, Muhamamd Hasil adnan, 2018,Gangguan Yang Terjadi Pada Sistem Jointing Pada Saluran Kabel Tegangan Menengah 20 Kv, Jurnal Sutet Vol. 8 Syafriyudin, 2019, materi pelatihan jointing dan terminating HV cable 20 kv. PT. Primaindo Consulting Ygyakarta. Standart konstruksi jaringan tegangan menengah tenaga lsitrik PLN buku 5, PT PLN, 2010 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. BAB. VII SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM ELEKTRIKAL 1. LINGKUP PEKERJAAN. Umum Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan-perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal dibawah ini, maka merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuen-ketentuan dan disetujui Direksi / Pengawas lapangan. Uraian Lingkup Scope Pekerjaan Tenaga & Penerangan Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Pemborong pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap dipergunakan. Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut Pengadaan dan Pemasangan 1. Pengadaan dan pemasangan Panel Distribusi Penerangan, Panel Tenaga, Panel AC, Panel Pompa Air Bersih. 2. Instalasi pengkabelan. 3. Instalasi Cable Ladder dan Cable Tray. 4. Instalasi penerangan dan kotak kontak. 5. Armature lampu dan lampu-lampu khusus lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana. 6. Instalasi penerangan luar. 7. Instalasi penangkal petir. 8. Instalasi grounding. 9. Melakukan testing, commissioning dan training. 2. STANDAR/RUJUKAN Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL 1987 Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir PUIPP International Electrotechnical Commission IEC SPLN. Spesifikasi Teknis Penangkal Petir dan Pentanahan. 3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN Panel Tegangan Rendah 1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus dizinchromat ICI dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar, warna abu-abu merk ICI. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa dan setiap kabel diberikan nomor terminal/kabel, sehingga bila akan dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya. Pengaturan/penempatan komponen atau peralatan harus mempertimbangkan juga kemungkinan kenaikan temperatur yang ditimbulkan, baik oleh komponenkomponen itu sendiri ataupun karena keterbatasan ruang panelnya. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-ST, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding, kecuali untuk Panel 1 phasa, cukup menggunakan 3 busbar. Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65C. Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan ketelirian 1% dan bebas dari pengarus induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur. Ukuran dari tiap-tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan serta semua persyaratan yang berlaku sesuai dengan yang telah disetujui Perencana. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah a. Incoming & Outgoing MCCB  Rated current sesuai gambar  Operating voltage 220/380 V  Frequency 50 Hz  Breaking capacity 36 dan 25 KA  Permitted ambient temp 55 oC  Overload release sesuai gambar b. c. Miniatur Circuit Breaker  Rated current  Operating voltage  Frequency  Breaking capacity  Permitted ambient temp  Overload release Auxiliary relay  Pada incoming MCCB Rated continous current Type Number of pole Rated operating voltage Frequency Permitted ambient temp - sesuai gambar 220 V, 380 V 50 Hz 10 KA 55 oC sesuai gambar Rated short time current 0,5 s lihat gambar rencana Fixed mounted 3 phase, 4 pole 380 Volt 50 Hz max. 55 oC 35 KA -  Rated peak withstandcurrent Rated short circuit Breaking capacity 40 KA, 35 KA atau dinyatakan lain pada gambar. Operator Mechanism Motorized with stored energy feature motor & clossing solenoid 220 V, 50 Hz. Over load release Adjustable Instantenous over current Adjustable Auxiliary release yang mungkin ada lihat gambar under voltage release 220 V Shunt trip Auxiliary switch 4 NO + NC Pada Outgoing Rated continous current lihat gambar rencana Type Fixed mounted Number of pole 3 phase, 4 pole Rated operating voltage 380 Volt Frequency 50 Hz Permitted ambient temp max. 55C Rated short time current 0,5 s lihat gambar rencana Rated peak withstandcurrent lihat gambar rencana Rated short circuit Breaking capacity BC 35 KA, 25 KA Operator Mechanism Manual operation Over load release Adjustable type Instantenous over current Permanently set Auxiliary release yang mungkin ada lihat gambar Auxiliary switch 1 NO + 1 NC 10. Terminal Block  Ambient Temperature  Density  Insulatting Housing  Distance between the terminal body and the mounting rail 45 KA - 40+ 100C High Density 600 V Continous grove De Electric gap Kabel Tegangan Rendah 1. a. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 kV untuk kabel NYM, NYY & NYFGbY dengan spesifikasi  Conductor Plain copper NYM & NYY, solid or stranded NYY, Copper/sector shape NYFGbY.  Insultation PVC  Core Filter Compound Elastic/Soft PVC  Sheat PVC. 2. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut a. Untuk kabel-kabel instalasi daya dipergunakan jenis NYFGbY dan NYY. b. Untuk kabel-kabel instalasi penerangan dipergunakan jenis NYM. 3. 4. 5. Syarat Khusus Lampu, Saklar, Kotak Kontak, Cable Ladder/Tray, dll. A. Lampu TLD 1. Bangunan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar menggunakan Lampu TL’D . Ruang Kerja menggunakan TL’D colour cool day light type TBS recessed mounting dilengkapi Cover setara dengan type M1 untuk general lighting dan type M5 untuk setara produksi Phillips. 2. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm. 3. Ballast Transformator untuk lampu TL’D harus dari bahan Low Loss Type. 4. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL’D harus dapat memberikan koreksi factor cos phi total minimal 0,85. 5. Fitting lampu TL’D lamp Holder type. 6. Finishing untuk lampu TL’D harus di Cat Oven/Powder Coating. B. E Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kabel BC atau NYA sebagai kawat pentanahan dengan diameter sama dengan diameter kabel feedernya. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm². Lampu Down Light 1. Lampu turbular fluorescent PLCE 13/18 watt. 2. Colour Cool day light. 3. Bi pin base. 4. Starting time kurang dari 10 detik. C. Lampu Baret 1. Lampu Circular fluorescent 32 watt. 2. Colour Cool day light. 3. Starting time kurang dari 10 detik. D. Lampu Mercury 1. Bangunan Gudang seperti yang diperlihatkan dalam Gambar menggunakan Lampu Mercury untuk industri HPLN 400 watt type HDK terdiri dari elektrikal unit, reflektor anodaized aluminium dan tutup kaca untuk lingkungan yang berdebu setara produksi Philips. 2. Reflektor wide beam. 3. Ambient temperatur 45 deg. Celcius. 4. Index Protection IP 54. 5. Suspension system chains. 6. Luminaire HPL-N High Pressure Mercury. 7. Ballast HPL-N type. 8. Lampu Base E40. E. 1. Lampu Sorot Lampu sorot untuk luar bangunan menggunakan Lampu Metal Halide HPI-T 1000 watt terdiri dari elektrikal unit, reflektor anodaized aluminium dan tutup kaca setara produksi Philips. 2. Reflektor wide beam. 3. Ambient temperatur 45 deg. Celcius. 4. 5. 6. 7. F. Index Protection IP 65. Suspension system chains. Luminaire HPI-T Metal Halide. Ballast HPI-T type. Lampu jalan dan Taman. 1. Lampu jalan high pressure mercury HPL-N 250 Watt lengkap dengan ballast , kapasitor dan tiang dengan ketinggian standard 11 meter. 2. Rumah lampu dari bahan fibreglass reinforced polyester berwarna abu-abu. 3. Penutup lampu dari bahan methacrylate bening. 4. Reflektor dari bahan Anodized Aluminium murni. 5. Distribusi cahaya sesuai standar 5. Semua logam dibagian luar terbuat dari bahan stainless steel dan aluminium. 6. Penutup lampu tetap tergantung pada rumah lampu walupun klip pengancing dilepas. 7. Rumah lampu dirancang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dapat dilakukan dari posisi atas. 8. Dudukan komponen elektrik dapat dilepas untuk melakukan reparasi. 9. Komponen kelistrikan dapat dengan mudah dipasang. Syarat Umum 1. 3. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh Perencana/Direksi Pengawas. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat sera sedemikian rupa hingga pekerjaanpekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan. Pada semua lighting fixtures harus ditanahkan grounding. G. Kotak Kontak dan Saklar 2. 1. 2. 3. 4. 5. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type pemasangan masuk/inbow flush-mounting Kotak-kontak rating 16A dan mengikuti standard VDE.. Flush-box inbouw doos untuk tempat sakla, kotak-kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal dari produk yang sama. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai. Pada ruang-ruang yang basah/lembab harus dari jenis water dicht WD sedang untuk saklar dan isolating switch dipasang maksimal 130 cm dari permukaan lantai. Kotak kontak khusus/Industrial type, untuk Area tertentu, akan ditentukan kemudian. Spesifikasi dari kotak kontak industrial type adalah sebagai berikut  Type Surface mounting socket Outlets c/w plug  Material Polyester-polyamide cover stainless steel screw parts.  Protection Index; IP 66     H. Operation temperature Voltage operation Rated Current Pole of Configurations - 60- + 60C 220-240V or 380-415V 16A & 63A. 2 P + E, 3 P + E or 3 P + E + N Konduit 1. Konduit yang digunakan, harus memenuhi standard yang berlaku British Standard-BS dan Electronical Standardization CENELEC untuk pengujian karakteristik bahan antara lain; tahan terhadap bahaya kebakaran ringan kelenturannya dan tahan terhadap getaran mekanis tidak mudah pecah pada saat pengecoran lantai atau kolom beton. 2. Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact atau metal conduit; dimana diamter dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 10 mm, atau dinyatakan lain pada gambar. Sedangkan untuk FRC Fire Recistance Cable menggunakan dengan diameter 2½ kali diameter kabel. 3. Konduit yang dipasang harus dilengkapi dengan segala Accessoriesnya dari material/bahan yang sama dengan konduitnya seperti; coupling, saddles, inspection elbows, reducers, locknuts, terminal boxes dan berbagai perlengkapan lainnya, untuk memudahkan baik pada saat pelaksanaan maupun saat perawatan. I. Cable Tray dan Cable ladder. 1. Cable Tray harus terbuat dari bahan Mild Steel, aluminium, stainless Steel hotdip galvanized. 2. Cara pemasangan cable tray diatas support / penyangga yang dipasang setiap jarak maksimum 1000 mm. 3. Pada setiap belokan atau percabangan bentuk tray harus dibuat sedemikian rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan disesuaikan dengan standar produk masing-masing. 4. Cable Ladder dipasang pada dinding ,dilengkapi klem-klem kabel setiap jarak 500mm dan support. Sebelum dipasang cable ladder harus di hot dip galvanis. 5. Kabel yang dipasang diatas plafon dan pada cable tray harus diklem diikat dengan klem-klem kabel pengikat/cable ties . 6. Sebelum pemasangan cable ladder harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan instalasi lainnya AC, Plumbing. 7. Cable Tray dan Ladder harus di Grounding. J. Grounding. 1. Kawat grounding menggunakan kawat telanjang Bare Copper Conductor. 2. Besarnya kawat grounding minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk incoming feeder. 3. Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimal berdiameeter 11/4” , diujung pipa dipasang copper rod sepanjang 0,5 meter. 4. Nilai tahanan grounding untuk panel-panel maksimum 2 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut. 5. Kedalaman grounding minium 6 meter 4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN Panel-panel 1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus rata horizontal/waterpas. 2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam. 3. Pada lokasi-lokasi yang khusus Shaft listrik, gudang atau penerangan luar, panel-panel harus diperlengkapi dengan lubang-lubang ventilasi yang cukup. 4. Khusus untuk panel-panel type free standing, harus diberi alas dengan menggunakan besi kanal UNP 100 x 50 x 5 mm. 5. Untuk panel-panel yang banyak menggunakan komponen kontrol/busbar atau banyak menggunakan alat ukur harus dilengkapi dengan terminal block yang baik mutunya lihat item produk. 6. Panel-panel yang dilengkapi dengan magnetic contactor dan start/stop push button, harus dibuat sedemikian tupa sehingga mudah dalam mengoperasikannya dan estetik. 7. Ketinggian panel-panel type wall mounting harus menurut PUIL 1987. 8. Semua panel harus ditanahkan. Kabel-kabel 1. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban. 2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL 1987 pasal 701. Sedangkan untuk kabel instalasi penerangan NYM yang digunakan harus terdiri dari 4 macam warna sesuai dengan ketentuan PUIL R, S, T, Neutral dan grounding. 3. Kabel daya yang dipasang pada Shaft/dinding bangunan harus diletakkan diatas tangga kabel cable leadder atau cable tray yang semuanya ditata dan diklem dengan rapi. 4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan. 5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya. 6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri. 7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum, dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata Cikarang sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm atau disesuaikan dengan jumlah kabel. 8. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan kabel support, minimum setiap jarak 50 cm. 9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel. 10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel. 11. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada Cable Ladder. 12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel. 13. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimu 4 cm. 14. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya. 15. Penyusunan konduit diatas cable leadder harus rapi dan tidak saling menyilang. 16. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop merk Legrand atau 3 M dengan memberi isolasi terlebih daulu. Warna isolasi harus sama dengan warna kabelnya. Lampu Penerangan 1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Direksi /Pengawas Lapangan. 2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat dari bahan aluminium. Kotak Kontak dan Saklar 1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai, Untuk kotak kontak dan 1500 mm untuk saklar. 2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type water dicht bila ada. KWH Meter 1. Penempatan KWH meter baik dalam panel-panel utama maupun yang terpasang dlam sub-sub panel harus diletakkan sedemikianrupa sehingga mudah dilihat/dibaca dengan baik. 2. Koordinasi penempatan KWH meter ditentukan kemudian dilapangan setelah disepakati bersama Arsitek. Lampu Penerangan. 1. Pemasangan lampu penerangan disesuaikan dengan rencana plafond Arsitek dan disetujui Pengawas lapangan. 2. Lampu tidak diperkenankan memberi beban pada rangka plafond yang terbuat dari bahan aluminium. 3. Tiang lampu penerangan luar dipasang tegak lurus. 4. Lampu penerangan luar dibuat dengan pondasi dan dipasang kotak pengaman fuse box pada ketinggian maximum 500 mm dari tanah. 5. PENGUJIAN Umum Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri. Peralatan dan Bahan Peralatan dan bahan Instalasi Listrik yang harus diuji 1. Panel-panel tegangan rendah Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang menjami bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun ganguan berupa undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lainlain serta merger antara fasa, fasa netral, fasa nol. 2. Kabel-kabel tegangan rendah Untuk kabel tegangan rendah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuanketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega Ohm. Penyalaan baru boleh dilaksanakan apabila dinyatakan lulus oleh Direksi Lapangan yang didasarkan pada hasil pengukuran data langsung dari semua instalasi. 3. Lighting Fixtures Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian atau pengukuran faktor daya Cos phi. Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85. 4. Motor-motor Listrik • Motor-motor listrik yang terpasang, harus dari type yang sesuai dengan pemakaian dan lokasi dimana motor-motor tersebut dipasang. • Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan. • Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah penunjukkan hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL 1987. 6. PERALATAN MAINTENANCE Pemborong diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenace Tools Kit untuk semua system yang terpasang sesuai dengan produknya masing-masing. Semua peralatan tersebut harus baru dan asli. 7. PRODUK Bahan atau peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke MK. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut ══════════════════════════════════════════════════ BAHAN/PERALATAN MERK/PEMBUAT ══════════════════════════════════════════════════ 1. 2. 3. Terminal Block MCCB, MCB dll Pembuat Panel Phoenix Contact, Legrand ABB, MG, Siemens,GE. Otessa, Panelindo,Simetri, Unimakmur. 4. Kabel 5. 6. 7. 8. 9. Conduit High Impact Konduit PVC, AW GIP Med. Class Cable Mark Lampu TLD & PLC  Fluorescent  Starter  Condensor Capacitor  Fitting  Lamp Holder  Ballast low loss  Pembuat Kotak Kontak Kotak Kontak Industry/Isolating Switch Saklar Metal Conduit 10. 11. 12. 13. 14. Cable Leadder/Tray Kabelindo, Kabelmetal, Supreme, Tranka Ega, Clipsal. DOUBLE-H Wavin, Rucika Bakrie, PPI 3 M, Legrand Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips,Artolite,Interlite,Spectra. Legrand , MK,Clipsal, Bocco Legrand, MK,Clipsal, Brocco MK, Legrand,Clipsal, Brocco Maruichi, National, Matshuhita Three Star, Interack. ══════════════════════════════════════════════════ Jenis-jenis Kabel – Image Di dalam keseharian yang berkaitan dengan instalasi listrik tentunya menggunakan kabel. Kebanyakan orang mengetahui kabel hanya digunakan untuk penghantar listrik saja. Padahal banyak sekali jenis-jenis kabel yang tersedia dan fungsinya pun berbeda-beda. Baca juga Hati-Hati, Salah Memilih Kabel Roll Bisa Menyebabkan Kebakaran Di dalam kabel listrik terdiri dari konduktor serta isolator. Isolator dalam kabel merupakan bahan pembungkus kabel yang umumnya terbuat dari bahan thermosetting atau termoplastik. Sedangkan untuk konduktornya terbuat dari tembaga maupun alumunium. Jenis kabel sangat beragam, dan berikut ini jenis-jenis kabel. Jenis-jenis KabelKabel NYAKabel NYMKabel NYYKabel NYAFKabel NYFGbY/NYRGbY/NYBYKabel NYCYKabel BCKabel AAACKabel ACSRKabel ACARKabel NYMHYOKabel NYMHY/NYYHYMencari Kabel Listrik Di Ralali Jenis-jenis Kabel Kabel NYA Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC dan digunakan untuk instalasi luar atau kabel udara. Warna pada isolasi kabel NYA ada yang berwarna merah, kuning, biru serta hitam. Kabel NYA tidak tahan air, serta mudah digigit tikus. Supaya kabel NYA aman, dalam menggunakannya harus dipasang dalam pipa ataupun conduit jenis PVC. Dengan demikian kabel NYA tidak mudah rusak karena gigitan tikus serta apabila terdapat isolasi kabel yang terkelupas maka tidak akan tersentuh langsung. Terkait Mengetahui Kabel Listrik Yang Bagus Untuk Rumah Kabel NYM Kabel NYM mempunyai lapisan isolasi PVC, warna isolasi kabel NYM biasanya berwarna putih serta abu-abu. Kabel NYM berinti 2 hingga 4. Isolasi kabel ini sebanyak dua lapis, dengan isolasi sebanyak dua lapis tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA. Kabel NYM bisa digunakan di area yang kering serta basah, akan tetapi penggunaannya tidak boleh ditanam. Ukuran kabel NYM dari 1,5 mm2 hingga 6 mm2. Kabel NYY Kabel NYY dirancang untuk instalasi tetap di dalam tanah, namun mesti tetap diberi pelindung khusus seperti duct, pipa PVC ataupun pipa besi. Bisa digunakan untuk area lembab ataupun kering. Kabel NYY berisolasi PVC berwarna hitam yang terbuat dari bahan yang tak disukai tikus. Kabel NYY lebih kuat dibandingkan kabel NYM. Inti pada kabel NYY terdiri dari 2 hingga 4. Artikel Lainnya Pentingnya Peduli Terhadap Kabel Setrika Kabel NYAF Kabel NYAF adalah kabel jenis fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Kabel NYAF ini dipakai untuk instalasi panel yang membutuhkan fleksibilitas tinggi. Seperti instalasi tempat yang memiliki belokan-belokan tajam. Kabel NYAF dapat digunakan di area kering. Jangan digunakan untuk area dalam kondisi lembab, basah serta terkena pengaruh cuaca langsung. Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY Kabel jenis ini digunakan untuk instalasi tetap dalam tanah yang ditanam secara langsung tanpa membutuhkan perlindungan tambahan. Kedalaman yang disarankan dalam pemasangan kabel ini ialah 0,8 meter. Kabel NYCY Kabel NYCY digunakan untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris di dalam tanah, ruangan, serta alam terbuka. Bisa digunakan untuk area dengan kondisi lembab ataupun kering. Kabel BC Kabel BC dipilin dan disatukan. Ukuran ataupun tegangan maksimal pada kabel BC ialah 6 hingga 500 mm2 / 500 V. Kabel BC ini digunakan untuk saluran di atas tanah serta penghantar pentanahan. Kabel AAAC Kabel AAAC berisi keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide guna memberikan sifat yang lebih baik. Kebal AAAC ini umumnya terbuat dari paduan aluminium 6201. Kabel AAAC tahan karat, kekuatannya dan daya hantarnya sangat bagus. Kabel ACSR Kabel ACSR terdiri dari kawat penghantar berbahan alumunium. Inti dari kabel ACSR berbahan kawat baja. Kabel ACSR ini dipakai untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi. Kabel ACAR Kabel ACAR sama seperti kabel ACSR hanya saja kawat penghantarnya diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ACAR lebih kuat dari kabel ACSR. Kabel NYMHYO Kabel NYMHYO biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker serta virtual video. Kabel NYMHYO adalah kabel jenis serabut. Kabel NYMHYO terdiri dari 2 inti serabut. Kabel NYMHY/NYYHY Kabel NYMHY/NYYHY umumnya dipakai untuk instalasi di dalam rumah yang tidak permanen. Sifat dari kabel Kabel NYMHY/NYYHY ini fleksible, serta tidak mudah patah. Kabel Kabel NYMHY/NYYHY direkomendasikan untuk digunakan sebagai penghubung alat elektronik rumah tangga yang kerap dipindah-pindah serta digunakan untuk area kering. Isolasi Kabel NYMHY/NYYHY berbahan plastik tahan panas namun temperaturnya tidak boleh melebihi 85 derajat celcius. Mencari Kabel Listrik Di Ralali Untuk melihat berbagai kabel, kunjungi Hanya Di Ralali yang jual kabel listrik dengan varian merk, tipe, dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Dapatkan tambahan diskon menarik untuk semua produk.

metode pelaksanaan pemasangan kabel nyy