Blangkon modhèl trèpès, iku wujud sing umum blangkon gagrag Surakarta. Gaya iki minangka modhifikasi saka gaya Yogyakarta, amarga akèh-akèhé priya saiki arambut cendhak. Modhèl trèpès iki digawé kanthi njait langsung mondholan ing bagéan mburi blangkon.
Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan.
Wacana deskripsi iku wacana sing nggambarake salah sawijining kahanane barang, s wasana, lan kedadeyan (peristiwa) kanthi sagamblang-gamblange nganti wong sing maca kaya-kaya bisa weruh, krungu, lan ngrasakake barang utawa kahanan kang digambarake (dideskripsikake) mau.
Sejarah Blangkon - blangkon atau biasa disebut "Belangkon" merupakan sebuah topi tradisional masyarakat Jawa, yang berupa penutup kepala dari kain batik dan berbentuk seperti iket kepala (pengikat kepala). siagaindonesia.com. Konon, sejak zaman dahulu masayarakat Jawa senantiasa mengenakan penutup kepala berupa kain yang diikatkan
Istilah blangkon berasal dari kata 'blangko', dipakai untuk merujuk pada sesuatu yang siap pakai. Sebab awalnya penutup kepala ini memang tidak bisa langsung dipakai begitu saja. Melainkan diikat melalui proses pembuatan simpul yang cukup rumit. Maka dari itu diciptakanlah blangkon, penutup kepala yang siap pakai.
Advertisement Anugrah Cisara dalam jurnal berjudul " Blangkon dan Kaum Pria Jawa " menyebutkan, bahwa masyarakat jawa kuno menganggap kepala seorang lelaki mempunyai arti penting. Maka pelindung kepala lelaki amat diutamakan hingga menggunakan blangkon dalam pakaian keseharian dapat dikatakan wajib.
.
wacana deskripsi blangkon dalam bahasa jawa